Beranda » Provokasi warga binaan menyebabkan kerumunan di Lapas Baubau

Provokasi warga binaan menyebabkan kerumunan di Lapas Baubau

0
capture-20250628-143815

Intangmedia.com I Bau-bau-Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) mengungkapkan bahwa keributan antarnapi di Lapas Kelas II A Baubau dipicu oleh provokasi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang ketahuan menyelundupkan benda terlarang ke dalam blok tahanan. Kalapas Kelas II A Baubau, Tubagus M. Chaidir, saat dihubungi di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa peristiwa keributan para napi itu sudah berlangsung cukup lama. Namun, baru-baru ini kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.

“Kejadian itu sebenarnya terjadi pada tanggal 17 Juni 2025,” ujar Tubagus. Setelah keributan itu pecah, pihak Lapas segera bertindak cepat untuk mengamankan para napi yang terlibat dan melakukan diskusi dengan mereka untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Keributan itu hanya berlangsung selama 5 menit. Setelah itu, kami langsung melakukan diskusi dan berhasil meredakan situasi di lapas pada hari itu juga,” tambahnya. Menurut hasil investigasi, keributan dimulai ketika petugas Lapas Kelas II A Baubau berhasil menggagalkan upaya penyelundupan benda terlarang ke dalam blok tahanan.

Seorang WBP yang tertangkap merupakan target dari barang terlarang tersebut. Namun, setelah diinterogasi, WBP tersebut melaporkan bahwa barang terlarang tersebut sebenarnya milik rekannya. “Mereka mungkin saling provokasi setelah salah satu dari mereka dilaporkan. Akhirnya terjadilah keributan,” ungkap Tubagus.

Setelah insiden tersebut, petugas lapas segera mengamankan semua napi yang terlibat dalam perkelahian dan memasukkan mereka ke dalam sel tahanan sebagai hukuman. Langkah-langkah preventif juga diambil untuk mencegah terjadinya keributan serupa di masa depan.

Tubagus menegaskan pentingnya kerja sama antara petugas lapas, WBP, dan pihak terkait lainnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas. Dia juga mengimbau agar para napi dapat mengontrol emosi dan menyelesaikan konflik secara damai tanpa harus resort ke kekerasan.

“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di dalam lapas,” tutup Tubagus.(im/ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *